Garut Tawarkan Wisata Budaya dan Alam yang Sejuk di Masa Pandemi

Salah satu sudut Kamojang Ecopark di Jalan Samarang, Kamojang, Garut. (TP/Ek)

Tag Pariwisata, Garut – Pandemi covid 19 ini menggeser aktivitas wisatawan untuk memilih wisata alam dan budaya, kesembangan dan keheningan. Dan Garut memiliki syarat untuk tujuan wisata tersebut. Hal tersebut diungkapkan Ferdiansyah anggota komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI pada peserta Famtrip Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) di  Kamojang Ecopark, jalan raya Samarang Kamojang. Kamis (29/10).

” Untuk itu kami menggelar Famtrip ini agar menjadi pengalaman bagi para influencer  termasuk media. Informasi yang akan yang diterima di  9 spot selama Famtrip 3 hari 2 malam di Garut akan membantu promosi atau sosialisasi mengenai wisata Garut, ” kata Ferdiansyah.

Ferdianayah, Anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI saat meninjau Kamojang Ecopark Kamis (29/10). (TP/Ist)

“Garut memiliki kuliner dengan menu lokal baik pembuka, utama ,dan penutup. Suasana malam juga menarik, layaknya kota tujuan wisata, di Garut juga bertebaran  cofee shop kekinian yang jadi tujuan wisata malam,” jelas Ferdinsyah lagi.

Dan pengalaman wisata alam budaya misalnya ke desa wisata yang berkesan akan mampu mengundang banyak bisnis wisata ke Garut. ” Harapan saya  Business to Business (B2B) meeting bisa segera dilakukan untuk menjual Garut sehingga pangsa pasarnya meluas hingga Jakarta selain Bandung yang kini mulai masuk ke Garut, ” tambahnya.

Paket wisata alam di Garut akan dikemas agar mampu mendatangkan wisatawan dari Jakarta selain sadinwilayah terdekat seperti Bandung. (TP/Ist)

Dengan mulainya B2B maka ada kesempatan menata persiapan destinasi dan pendukung destinasi, travel agent mudah mengemas  paket tur, lalu ditata berdasarkan segmentasi pasar, berdasar latar belakang konsumen, minat dan keinginannya.

Sementara untuk menjual Garut ke wisatawan, inovasi diperlukan. ” Kami mempersiapkan cukup lama, hingga 10 tahun dengan  amenitas dan atraksinya, juga aksesibilitasnya. Tantangan bagi pengembangan wisata di Garut juga penyiapan SDM. Atraksi yang gampang dijual,  kemasannya yang perlu ditata sesuai sapta pesona membuat kenangan.

Sementara itu Koordinator Pemasaran Pariwisata Regional I Area I Kemenparekraf , Taufik Nurhidayat pada kesempatan yang sama mengungkapkan bahwa Kemenparekraf berusaha meningkatkan wisatawan, karena sektor ini sangat terpukul  akibat pandemi. “Kami mendukung kegiatan ini. Melalui Famtrip diharapkan  pariwisata  bergerak, yang berarti menggerakan ekonomi di daerah, termasuk di Garut ini. Namun semua berjalan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan,” tukas Taufik Nurhidayat.***

 

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*